Bagimu aku gatal di selangkangan
Kau rasakan kadang kadang
Kadang menggelitik geli
Kadang menggores luka
Pesanku: jangan sering sering kau garuk
Bagimu aku kado ulang tahun
Kau buka diam diam
Dengan berharap dalam dalam
Setelah terbuka
88% kamu suka
12% masih meraba
Pesanku: sisakan penasaran
Tuesday, June 6, 2017
Anonymous
Never have the heart decided
Letting go is a lesson from heaven
The one teaching you to know no pain
The one telling you: desire gives no gain
There there, congrats, you are now a living dead
The heartbeat slows down and stops
Welcome to the world of non-existence
Your name is now anonymous
Letting go is a lesson from heaven
The one teaching you to know no pain
The one telling you: desire gives no gain
There there, congrats, you are now a living dead
The heartbeat slows down and stops
Welcome to the world of non-existence
Your name is now anonymous
Sunday, June 4, 2017
Sajak Realita
Untuk Tuan yang tak bisa tinggal tapi enggan berlalu
Saya tinggalkan secarik kertas bertulis sajak
Bukan tentang jatuh cinta maupun patah hati
Sajak sederhana ini, Tuan, tentang realita
Untuk Tuan yang tak bisa tinggal tapi enggan berlalu
Bagi saya rumah adalah Tuan dan saya
Sayangnya, duhai Tuan,
Bagi kita makhluk milenial, rumah bukanlah gua untuk bertapa
Kita lebih banyak mengembara dalam ruang dan waktu
Untuk Tuan yang tak bisa tinggal tapi enggan berlalu
Kita bergelut dalam ingin dan butuh
Kita ingin selalu pulang
Tapi sibuk memoles topeng untuk pentas
Ya, kita ini, Tuan, para pemeran yang tak pernah menghafal skrip cerita
Para penyanyi yang tak pernah tahu lirik lagu
Untuk Tuan yang tak bisa tinggal tapi enggan berlalu
Saat ini saya tersenyum, Tuan
Kalau saja ada seribu cerita dijual di pasar buku
Saya yakin cerita kitalah yang tak laku
Orang lebih suka cerita yang mudah
Orang lebih suka cerita yang indah
Bagi saya, Tuan, cerita kita cukup
Sekian Tuan,
Saya tidur dulu
Esok kita sambung lagi
Saya tinggalkan secarik kertas bertulis sajak
Bukan tentang jatuh cinta maupun patah hati
Sajak sederhana ini, Tuan, tentang realita
Untuk Tuan yang tak bisa tinggal tapi enggan berlalu
Bagi saya rumah adalah Tuan dan saya
Sayangnya, duhai Tuan,
Bagi kita makhluk milenial, rumah bukanlah gua untuk bertapa
Kita lebih banyak mengembara dalam ruang dan waktu
Untuk Tuan yang tak bisa tinggal tapi enggan berlalu
Kita bergelut dalam ingin dan butuh
Kita ingin selalu pulang
Tapi sibuk memoles topeng untuk pentas
Ya, kita ini, Tuan, para pemeran yang tak pernah menghafal skrip cerita
Para penyanyi yang tak pernah tahu lirik lagu
Untuk Tuan yang tak bisa tinggal tapi enggan berlalu
Saat ini saya tersenyum, Tuan
Kalau saja ada seribu cerita dijual di pasar buku
Saya yakin cerita kitalah yang tak laku
Orang lebih suka cerita yang mudah
Orang lebih suka cerita yang indah
Bagi saya, Tuan, cerita kita cukup
Sekian Tuan,
Saya tidur dulu
Esok kita sambung lagi
Wednesday, May 3, 2017
Hutang Berkasih
Kalau kau berhitung untung rugi berkasih denganku
Bahagia dikurangi kecewa
Hasilnya tentu saja rugi
Aku meminjam banyak waktumu
Aku meminta banyak perhatianmu
Aku menyita banyak senyummu
Artinya Sayangku, aku yang berhutang
Kalau kau memintaku membayar kembali
Aku kelimpungan
Waktu saja aku miskin
Habis oleh mencincang sayur dan menanak nasi
Ah, aku punya ide
Biar bahagiaku saja yang tergadai
Gunakan hasil gadai untuk kau beli kebahagiaan nyata tanpa andai
Mungkin, sampai kelak aku tak bisa membayar kembali
Biarlah bahagia tak lagi menjadi properti
Asal kau yang kaya, aku tak perduli
Bahagia dikurangi kecewa
Hasilnya tentu saja rugi
Aku meminjam banyak waktumu
Aku meminta banyak perhatianmu
Aku menyita banyak senyummu
Artinya Sayangku, aku yang berhutang
Kalau kau memintaku membayar kembali
Aku kelimpungan
Waktu saja aku miskin
Habis oleh mencincang sayur dan menanak nasi
Ah, aku punya ide
Biar bahagiaku saja yang tergadai
Gunakan hasil gadai untuk kau beli kebahagiaan nyata tanpa andai
Mungkin, sampai kelak aku tak bisa membayar kembali
Biarlah bahagia tak lagi menjadi properti
Asal kau yang kaya, aku tak perduli
Monday, May 1, 2017
Unfindable
Not that it's incomplete, one withholds to have a name
Not that it's useless, one says no to be defined
Not that it's unseen, one refuses to be found
Not that it's tasteless, both of us know it lingers
Dua Puluh Delapan
Hari ini, angka usiamu bertambah satu
Izinkan kutitipkan rindu
Sedikit waktu tuk nikmati mata sendu
Tak apalah, rindu menjelma benalu
Hari ini, jiwamu berdetak mendewasa
Izinkan kutitipkan romansa
Tak sering kita berdansa
Kau lebih tahu, asa kita lawan rasa
Hari ini, sel tubuhmu membelah beribu
Izinkan kutitipkan ragu
Adamu untuk mencari tahu
Setiap langkah mengisi bekal di saku
Hari ini, ragamu pun masih
Izinkan kutitipkan kasih
Garis tanganmu tertulis welas asih
Hiraukan kemanusiaan lebih
Izinkan kutitipkan rindu
Sedikit waktu tuk nikmati mata sendu
Tak apalah, rindu menjelma benalu
Hari ini, jiwamu berdetak mendewasa
Izinkan kutitipkan romansa
Tak sering kita berdansa
Kau lebih tahu, asa kita lawan rasa
Hari ini, sel tubuhmu membelah beribu
Izinkan kutitipkan ragu
Adamu untuk mencari tahu
Setiap langkah mengisi bekal di saku
Hari ini, ragamu pun masih
Izinkan kutitipkan kasih
Garis tanganmu tertulis welas asih
Hiraukan kemanusiaan lebih
Saturday, April 22, 2017
The Living Dead
Among fears,
One is for real
The soul stops breathing
The heart stops beating
Nothing left
To the living dead
I don't beg for an apology
I don't beg for a company
For I feel no guilty
I feel no beauty
Nothing left
To the living dead
Subscribe to:
Posts (Atom)