Di sebuah negeri antah berantah
Konon katanya, manusia sedang berlomba
Berlomba menjadi orang paling suci
Beberapa mengutip ayat
Beberapa berteriak kalap
Konon katanya, surga abadi yang dinanti
Sebagian,
Sebagian kecil dari yang banyak
Memanusiakan manusia
Mengaktualisasikan diri sendiri
Konon katanya, mereka antek duniawi
Sebagian,
Sebagian dari yang banyak
Mencaci norma
Mengutuk takdir
Konon katanya, mereka kelak terbakar panas api
Di sebuah negeri antah berantah
Konon katanya
Monday, February 27, 2017
Sunday, February 5, 2017
Bleu, je suis à toi
Dulu
Dulu sekali
Biru meneteskan air mata
Membentuk kantung
Memburamkan tajam
Kali ini
Biru mengecat langit saat kita menjamah kota tua
Menorehkan wibawa pada batik terindah di museum
Mewarnai manipulasi untuk bisa lebih mudah bersembunyi
Aku yakin aku mengenal biru
Dulu
Dulu sekali
Sejak biru masih dalam racikan peramu warna
Kali ini
Biru menyapa
Imajiku terjebak pada ritme detak jantung yang tak beraturan
Tubuhku menempel pada lekukan yang sempurna diciptakan untuk membuatku nyaman
Ternyata ini biru
Yang selama ini tak lebih kusukai dari merah
Dulu sekali
Biru meneteskan air mata
Membentuk kantung
Memburamkan tajam
Kali ini
Biru mengecat langit saat kita menjamah kota tua
Menorehkan wibawa pada batik terindah di museum
Mewarnai manipulasi untuk bisa lebih mudah bersembunyi
Aku yakin aku mengenal biru
Dulu
Dulu sekali
Sejak biru masih dalam racikan peramu warna
Kali ini
Biru menyapa
Imajiku terjebak pada ritme detak jantung yang tak beraturan
Tubuhku menempel pada lekukan yang sempurna diciptakan untuk membuatku nyaman
Ternyata ini biru
Yang selama ini tak lebih kusukai dari merah
Thursday, April 28, 2016
Dicekik Rindu Bertubi
Kutitipkan rindu pada hujan
Pantas tak jua sampai
Di tempatmu kini musim semi
Rindupun kembali
Dalam kosmik
Jarak kita setitik
Menurut ilusi waktu
Setengah hari antara kau dan aku
Rindu hilang arah
Sedangkan
Rumah kita
Tak berpijak bumi
Rindu bersarang
Kau bilang kapanpun aku boleh pulang
Aku yang gagal memahami bahwa kau tak janji menemani
Tanpamu
Di rumah itu
Rindu menggigil
Aku ini
Tak tahu diri
Baiknya begini
Dicekik rindu bertubi
Pantas tak jua sampai
Di tempatmu kini musim semi
Rindupun kembali
Dalam kosmik
Jarak kita setitik
Menurut ilusi waktu
Setengah hari antara kau dan aku
Rindu hilang arah
Sedangkan
Rumah kita
Tak berpijak bumi
Rindu bersarang
Kau bilang kapanpun aku boleh pulang
Aku yang gagal memahami bahwa kau tak janji menemani
Tanpamu
Di rumah itu
Rindu menggigil
Aku ini
Tak tahu diri
Baiknya begini
Dicekik rindu bertubi
Duduk Bersama Poppy Kecil
Hujan lebat
Poppy kecil memandang ke arah gerbang
Menikmati gemercik air
Kami sama sama diam
Sesekali Poppy kecil menghentakkan kaki
Girang
Entah apa di benaknya
Sampai saat ini yang kulakukan hanyalah monolog
Berpura pura menjadi dirinya
Merespon pernyataanku sendiri
Poppy masih diam
Sesekali tersenyum
Aku yang berlebihan
Kuanggap saat ini sakral
Kami... di dalam intersection diagram ven kami... tak perduli apapun
Kecuali hujan
Duduk bersama Poppy kecil
Menikmati hujan
Duniaku kecil
Bahagiaku besar besaran
Poppy kecil memandang ke arah gerbang
Menikmati gemercik air
Kami sama sama diam
Sesekali Poppy kecil menghentakkan kaki
Girang
Entah apa di benaknya
Sampai saat ini yang kulakukan hanyalah monolog
Berpura pura menjadi dirinya
Merespon pernyataanku sendiri
Poppy masih diam
Sesekali tersenyum
Aku yang berlebihan
Kuanggap saat ini sakral
Kami... di dalam intersection diagram ven kami... tak perduli apapun
Kecuali hujan
Duduk bersama Poppy kecil
Menikmati hujan
Duniaku kecil
Bahagiaku besar besaran
Monday, March 10, 2014
"Persetan!", kata Selatan
Jarum kompas menghamba kepada Utara
Utara dengan simbol U
U menampung air matamu
U menyajikan madu
Ilusi matahari menciptakan mula pada ufuk Timur
Pemasok vitamin D bagi mereka yang berjemur
Ia kemudian menciptakan senja di sisi Barat
Melukis indahnya sekarat
Ada yang tak tersentuh jarum
Tak terpeluk matahari
Sumbu keseimbangan menamai dirinya Selatan
Satu kata yang sering terlontar dari mulutnya:
"Persetan!"
Utara dengan simbol U
U menampung air matamu
U menyajikan madu
Ilusi matahari menciptakan mula pada ufuk Timur
Pemasok vitamin D bagi mereka yang berjemur
Ia kemudian menciptakan senja di sisi Barat
Melukis indahnya sekarat
Ada yang tak tersentuh jarum
Tak terpeluk matahari
Sumbu keseimbangan menamai dirinya Selatan
Satu kata yang sering terlontar dari mulutnya:
"Persetan!"
Wednesday, February 19, 2014
Langkah Langkah
Selangkah dua langkah berdarah
Tiga langkah empat langkah bersalah
Lima langkah enam langkah bertuah
Tujuh langkah tujuh langkah henti langkah
Delapan langkah sembilan langkah berbenah
Sepuluh langkah berkah
Tiga langkah empat langkah bersalah
Lima langkah enam langkah bertuah
Tujuh langkah tujuh langkah henti langkah
Delapan langkah sembilan langkah berbenah
Sepuluh langkah berkah
Friday, December 13, 2013
Bergeming Berdenting
Aku bergeming mendengarmu berdenting
Waktu, bisakah engkau berhenti sejenak?
Sisaku dengannya tak banyak
Aku kembali bergeming
Sekarang bukan lagi sekarang
Jarum kian berdenting
Ingatanku bergeming bersamaku
tersesat diantara sekarang dan sekarang
Kemarin kusebut sekarang
detik ini kusebut sekarang
Waktu, bisakah kau berhenti sejenak?
Kulihat tubuhku tergeletak, berhenti berdetak
Waktu tiada lagi membuatku bergeming,
berhenti berdenting
Waktu, bisakah engkau berhenti sejenak?
Sisaku dengannya tak banyak
Aku kembali bergeming
Sekarang bukan lagi sekarang
Jarum kian berdenting
Ingatanku bergeming bersamaku
tersesat diantara sekarang dan sekarang
Kemarin kusebut sekarang
detik ini kusebut sekarang
Waktu, bisakah kau berhenti sejenak?
Kulihat tubuhku tergeletak, berhenti berdetak
Waktu tiada lagi membuatku bergeming,
berhenti berdenting
Subscribe to:
Posts (Atom)